KASIH SAYANG SEORANG SAHABAT

Melisa adalah seorang gadis yang baik hati, jujur, dan setia kawan. Ia mempunyai seorang sahabat bernama sintia. Mereka bersahabat sejak mereka baru menginjak bangku SMA, dari mereka kelas 1 mereka selalu duduk sebangku dan mereka selalu dapat kelas yang sama sampai lulus sekolah, hanya saja sejak lulus melisa menlanjutkan kuliah dan sintia melanjutkan untuk kerja. Walaupun mereka bersahabat tidak terlalu lama tetapi melisa sangat sayang sekali dengan sintia, bahkan melisa menganggap sintia sebagai adiknya sendiri. Persahabatan melisa dan sintia sudah seperti saudara, orangtua melisa dengan orangtua sintia juga sudah kenal baik layaknya saudara, terkadang orangtua sintia menitipkan anaknya kepada orangtua melisa, orangtua melisa pun sebaliknya. Padahal mereka tinggal berjauhan, tetapi mereka selalu bersama sama. Seringkali melisa main kerumah sintia, menjemput ia main, dan berangkat sekolah bersama, lalu pulang sekolahpun selalu bersama. Terkadang ada orang yang iri dengan persahabatan mereka, dan ia ingin merusaknya, jika ia melihat dua sahabat itu sedang berangkat sekolah bersama esok harinya ia meminta melisa menjemputnya kesekolah tetapi melisa selalu menolaknya dan melisa mengatakan sudah ada janji dengan sintia, lama kelamaan ia lelah karna sudah menganggu dua sahabat itu lalu tidak ada yang menganggunya lagi Mereka selalu bersama sama dalam keadaan susah maupun senang. Apapun yang sintia butuhkan melisa selalu menuruti, melisa selalu ada untuk sintia, pernah sintia membutuhkan bantuan melisa sebenarnya melisa sendiri tidak bisa membantunya tetapi melisa sebisa mungkin berusaha membantu sintia supaya sintia senang walaupun sebenarnya melisa sendiri tidak mampu membantunya itu ia lakukan semaksimal mungkin untuk sahabatnya sintia selalu perasaannya untuk orang yang ia sayang yaitu mantan kekasihnya, melisa pun sebaliknya, ia suka menceritakan perasaannya untuk laki laki yang ia sayang.
Suatu ketika harapan sintia pun terwujud, ia bisa mendapatkan mantan kekasihnya kembali, sintia merasa senang sekali karna apa yang ia harapkan bisa ia dapatkan, satu sisi melisa merasakan kesenangan karna sahabatnya senang tapi disisi lain melisa sedih karena ia merasa kehilangan serang sahabat yang ia sayang. Yang biasanya melisa berangkat dan pulang sekolah bersama dengan sintia kini sudah tidak lagi karena sintia sudah bahagia dengan kekasihnya, sintia berangkat dan pulang sekolah bersama kekasihnya, melisa hanya sendiri. Sintia biasanya suka menelepon melisa untuk menemaninya tapi kini sudah tidak lagi. Melisa merasa sedih karena kehilangan sahabat sekaligus adik baginya. Sintia tidak pernah lagi membagi kebahagiannya pada melisa, hanya saja sintia selalu membutuhkan melisa disaat ia butuh saja dan tidak seperti dulu lagi, tetapi melisa akan tetap selalu ada ketika sintia membutuhkannya, apalagi saat sintia sedang sedih karena ada masalah dengan kekasihnya melisa selalu akan membantu sintia, selalu mensuport sintia. Walaupun sebenarnya hati melisa sajit jika sintia hanya membutuhkannya saja tidak pernah lagi membagi kebahagiaannya kepada sahabtnya itu hanya membagi kesedihannya saja tetapi melisa selalu menerima karena melisa sayang dengan sahabat sekaligus adiknya itu.
Saat sintia sudah bahagia dengan kekasihnya, melisa pun dilupakan. Kini sintia sudah tidak bermain dengan melisa lagi, ia main dengan temannya yang sempat menganggu persahabatan mereka, sintia pun tidak pernah tau  temannya itu pernah ingin meruksak persahabatannya. Melisa tetap menerima dengan lapang dada, karena melisa pun tidak bisa melarang sintia untuk bermain dengan siapapun. Kemudian sintia bermain dengan temannya itu tanpa pernah mengajak melisa untuk bermain dengannya. Ia selalu bersama dengan temannya itu. Terkadang melisa mengajak sintia bermain namun alasan sintia selalu tidak bisa karena ingin bertemu dengan kekasihnya itu, setiap melisa ingin bermain dengan sintia pasti itu yang menjadi alasan sintia tidak mau, sintia sudah tidak punya waktu lagi untuk bermain dengan melisa sampai akhirnya mereka lulus sekolah melisa ingin sekali bermain dengan sintia lagi tetapi alasan sintia pun masih sama seperti itu dan akhirnya mereka sudah tidak pernah berjumpa lagi apalagi bermain bersama. dan melisa pun tetap tersenyum tidak peduli ia hanya dibutuhkan saja, melisa berpikir apa yang membuat sintia senang pasti melisa pun ikut senang walaupun sebenarnya melisa merasa kehilangan sahabtnya demi kekasihnya.

0 komentar: