Bagaimana peranan ejaan bagi sebuah bahasa?
Ejaan
ialah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi,cara
memisahkan atau menggabungkan kata dan cara menggunakan tanda baca. Dalam
system ejaan suatu bahasa, ditetapkan bagaimana fonem-fonem dalam bahasa itu
dilambangkan. Lambang fonem itu dinamakan “ huruf ”. Susunan sejumlah huruf
dalam suatu bahasa disebut “ abjad ”.
Huruf
hanyalah lambang fonem, merupakan gambar fonem itu. Bunyi-bunyi bahasa
yang kita ucapkan itulah yang disebut fonem dan gambar bunyi bahasa itu disebut
huruf. “Fonem ialah kesatuan bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti.”
Untuk membuktikan bahwa suatu bunyi bahasa itu fonem atau bukan, kita ambil
kata-kata yang hampir sebunyi seperti /lari, mari, tari, dari, cari/; kata lari
mempunyai arti dan apabila bunyi /1/ pada kata itu kita ganti dengan bunyi /m/
menjadi mari, maka arti kata berubah. Jadi baik bunyi /1/ maupun bunyi
/m/ kedua-duanya dalam bahasa Indonesia merupakan fonem. Begitu pula kita
buat dengan kata /tari, dari, sari, cari/ : karena tiap kata mempunyai arti
sendiri-sendiri, maka bunyi-bunyi /t, d, s,
c/ juga merupakan fonem dalam bahasa Indonesia. Demikianlah kita
lakukan dengan semua kemungkinan bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia, maka akan
kita dapat sejumlah fonem bahasa Indonesia.
Ada dua macam fonem, yaitu
fonem vokal dan fonem konsonan. Dalam buku tata bahasa karangan St. Muh. Zain
vokal disebut huruf hidup dan konsonan disebut huruf mati.
Peranan
ejaan bagi sebuah bahasa begitu penting baik bahasa Indonesia maupun bahasa
lainnya. Ejaan dalam berbahasa harus diajarkan sejak balita, mengajarkan anak
kecil berbicara saja adalah termasuk dari ejaan apalagi anak kecil yang baru
bisa berbicara sudah diajarkan makna dari bahasa yang ia eja, begitupula dengan
anak yang sudah memasuki masa sekolah harus diajarkan cara membaca tulisan yang
dieja dan cara menulis dari bahasa yang ia eja, maka dari itu ejaan sangatlah
penting untuk sebuah bahasa. Jika tidak ada ejaan mungkin kita akan lebih sulit
untuk membaca dan menulis. Karena membaca dan menulis membutuhkan ejaan.
Sumber :